pembelahan sel
PEMBELAHAN SEL
(Laporan
praktikum Biologi Umum)
Disusun
Oleh:
Nama : EDI RAHMANDA
NPM : 1211060067
Jurusan : Pendidikan
Biologi/I/A
Semester : I (satu)
Kelas : Biologi A
Dosen: Eko Kuswanto, M.Si
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2012/2013
DAFTAR
ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Tujuan Praktikum
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB III METODE
DAN BAHAN
2.1 Alat dan Bahan
2.2 Cara Kerja
BAB IV HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
3.1.1 Tabel Pengamatan
Mitosis
3.1.2 Tabel Pengamatan Meiosis
3.2 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Dalam ilmu biologi mempelajari banyak hal, contohnya pembelahan pada sel.
Kita mengetahui bahwa tubuh kita tersusun atas milyaran sel, setiap sel
tersebut melakukan pembelahan untuk memperbanyak jumlahnya. Pembelahan sel ada
dua yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.
Dalam laporan proktikum ini akan menerangkan atau menjelaskan kembali
tentang pembelahan pada sel. Diharapkan agar semua mahasiswa dapat memahami dan
membedakan tahapan dari pembelahan sel.
1.2
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan
percobaan ini adalah agar mahasiswa dapat:
1.
Memahami tahapan-tahapan
atau fase yang terjadi dalam pembelahan sel.
2.
Menyebutkan ciri-ciri dari
masing-masing fase pada pembelahan sel.
3.
Menjelaskan perbedaan
pembelahan mitosis dan meiosis.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
1.
Miosis
Pembelahan Mitosis Pembelahan mitosis
merupakan tipe pembelahan sel yang mampu menghasilkan 2 sel anakan yang serupa
secara genetis. Artinya, kedua sel anakan yang terbentuk mempunyai susunan
genetika yang sama dengan induknya. Hampir semua makhluk hidup mengalami proses
mitosis yang sama, kecuali pada prokaryot (makhluk hidup yang tidak memiliki
inti sejati) seperti bakteri, virus dan ganggang biru. Siklus miotik dari
sebuah sel dapat dibedakan atas dua stadia, yaitu interfase (stadium istirahat)
dan mitosis (stadium pembelahan). Interfase Interfase adalah periode antara
pembelahan yang satu dengan yang berikutnya dalam siklus pembelahan sel.
Periode ini terjadi bila suatu sel molekul DNA yang berada dalam inti akan
mengadakan replikasi atau membuat turunan seperti dirinya sendiri. Membran inti
berhubungan dengan rangka dalam dari sitoplasma, di mana terdapat granula
berwarna kelam dan disebut ribosom. Ribosom ini kaya akan asam ribonukleotida
(ARN) dan mempunyai peranan penting dalam sintesa protein. Di dalam nukleus
interfase, dapat dibedakan 2 komponen utama, yaitu karyolimf (cairan inti yang
tampak jernih tak berwarna dan kolloidal) dan nukleolus (inti dari nukleus).
Sisanya terdiri dari kromatin, berupa benang-benang halus yang tersusun atas
asam deoksiribonukleat (ADN) dan protein sehingga membentuk nukleoprotein.
Di dalam sitoplasma, tampak adanya
mitokondria, yaitu organel di mana berlangsung pernafasan dari sel. Stadium
interfase dibedakan atas beberapa fase: 1. G1 : secara spesifik, pada
tahap G¬1 ukuran sel bertambah besar akibat pertumbuhan sel. 2. S : Pada
tahap S, terjadi duplikasi kromosom dan sintesis DNA (replikasi DNA). Kromosom
yang semula tunggal akhirnya berubah menjadi ganda. 3. G2 : Pada tahap
G2, sel tumbuh sempurna sebagai persiapan untuk pembelahan sel. Pada fase ini,
ADN cepat sekali bertambah kompleks dengan protein kromosom dan pembentukan ARN
(asam ribonukleat) serta protein berlangsung. Mitosis dibedakan atas beberapa
fase, yaitu profase, metafase, anafase dan telofase.
Begitu fase G2 berakhir, maka
dimulailah:
Profase
Pada tahap profase, terjadi perubahan
pada nukleus dan sitoplasma. Di dalam nukleus, benang-benang kromatin menebal
dan memendek membentuk kromosom. Kromosom tersebut dapat diamatidi bawah
mikroskop cahaya. Tiap lengan kromosom, berduplikasi membentuk dua kromatid
(kromatid kembar) yang terikat pada sentromer. Selama profase, nukleolus dan
membran nukleus menghilang. Mendekati akhir profase, terbentuklah spindel (gelendong
pembelahan yang terdiri atas mikrotubula dan protein). Dengan berakhirnya
profase, kromosom-kromosom yang dobel dan memanjang itu menempatkan diri di
bidang ekuator dari sel.
Metafase
Fase ini adalah fase paling mudah untuk
menghitung banyaknya kromosom dan mempelajari morfologinya, karena
kromosom-kromosom tersebar di bidang tengah dari sel. Hal ini terjadi karena
pada fase ini sentromer dari kromosom-kromosom dobel longitudinal terletak di
bidang ekuator dari sel. Pada metafase ,kromosom menyusun diri secara acak pada
satu bidang ekuator atautengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus
dan nukleolus lenyap. Sentromer,suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom,
melekat pada serabut gelendong yangbertanggung jawab terhadap arah pembelahan
kromosom selama pembelahan.Metafase dicirikan oleh barisan kromosom yang amat
rapi sepanjang bidang equatorial. Pada tahapan ini sedikit terlihat adanya
gambaran benang-benang spindelnya. Pada tahap ini kromosom atau kromatid mudah
diamati atau dipelajari.Mudahnya, setiap kromosom yang terdiri dari sepasang
kromatida menuju ketengah seldan berkumpul pada bidang pembelahan (bidang
ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui sentromer atau
kinetokor.
Anafase
Pada fase ini, sentromer membelah dan
kedua buah kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju ke kutub sel dari
spindel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil Pada akhir anafase sekat sel mulai
terbentuk dekat bidang equator Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi
dua dengan masing-masing satukromatida.Kemudian setiap kromatida berpisah
dengan pasangannya dan menuju kekutubyang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua
kroatida sampai pada kutub masing-masing. Pembelahan itu memiliki sifat
keturunan yang sama. Pada saat itu kromosom-kromosom tersebut berlaku sebagai
kromosom baru.
Telofase
Datangnya kromosom anakan yang tunggal
di kutub spindel merupakan tanda dimulainya telofase. Terbentuklah membran
nukleus baru, spindel menghilang dan nukleolus dibentuk oleh nucleolar
organizer dari sebuah kromosom. Dengan terbentuknya dua buah nuklei baru, maka
di tengah sel terjadi dinding baru. Berlangsunglah sitokenesis (pembelahan
sel).
2.
meiosis
Pembelahan meiosis merupakan tipe
pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan haploid (n) yang berasal dari sel
induk diploid (2n). Pada kejadian ini, setiap sel anakan mempunyai separuh
kromosom sel induk. Reproduksi seksual mencakup pembentukan gamet-gamet
(gametogenesis) dan pembuahannya (fertilisasi). Gametogenesis berlangsung di
dalam alat reproduksi (gametangium). Gamet bersifat haploid (n) tetapi berasal
dari sebuah sel induk diploid (2n). Berhubungan dengan hal tersebut,
pembentukan gamet harus didahului dengan pembelahan reduksi dari jumlah
kromosom dan pembelahan ini disebut dengan meiosis. Berbeda dengan mitosis,
meiosis ini berlangsung dalam 2 tingkat Meiosis I Pada meiosis tingkat ini,
dibedakan menjadi 4 tahap, yaitu profase I, metafase I, anafase I, dan telofase
I.
Profase I
Tahap profase pada meiosis berbeda
dengan mitosis, yaitu bahwa kromosom-kromosom homolog membentuk pasangan, yang
dinamakan bivalen. Proses berpasangannya kromosom homolog dinamakan sinapsis.
Kemudian setiap anggota bivalen membelah memanjang, sehingga terbentuklah 4
kromatid. Ke empat kromatid padad satu bivalen dinamakan tetrad. Selama
sinapsis, dapat terjadi pindah silang (crossing over), yaitu peristiwa
penukaran segmen dari kromatid-kromatid dalam sebuah tetrad.
Metafase I
Pada tahap ini, bivalen-bivalen
menempatkan diri di bidang tengah dari sel secara acakan (random). Pasangan
kromosom (bivalen) menjadi diatur pada pelat metafase dan melekat pada
meiosismembentuk poros sepenuhnya sekarang. Para sentriol berada di kutub yang
berlawanan dari sel. Pasangankromosom homolog (yang bivalen), sekarang sebagai
melingkar erat dan kentalkarena mereka akan berada dalam meiosis, menjadi
diatur pada pesawat berjarak sama darikutub disebut pelat metafase. Spindle
serat dari satu kutub sel melekat pada satu kromosom masing-masing
pasangan(dilihat sebagai kromatid kakak), dan spindle serat dari kutub
berlawanan melekat padakromosom homolog lagi, dilihat sebagai kromatid kakak.
Anafase I
Kromosom homolog yang mengadakan
sinapsis mulai bergerak untuk berpisah. Kromatid-kromatid serupa yang menyusun
tiap kromosom tetap berhubungan pada daerah sentromer. Daerah kromosom tersebut
dalam tiap bivalen menjauhkan diri dan bergerak ke kutub spindel yang
berlawanan letaknya. Artinya, setiap krmosom masih tersusun atas dua kromatid
yang masih berhubungan pada daerah sentromer.
Telofase I
Tibanya kromosom di kutub spindel
menandakan berakhirnya anafase I dan dimulainya telofase I. Dinding nukleus dan
nukleolus terbentuk lagi, jumlah kromosom haploid terdapat dalam nukleus yang
baru dibentuk. Tiap kromosom terdiri dari dua kromatid. Apabila kita menghitung
banyaknya kromatid, maka dapat diambil kesimpulan bahwa reduksi jumlah kromosom
belum berlangsung secara sempurna. Akibatnya terdapatlah dua genom, yaitu dua
set gen atau informasi genetik yang lengkap. Untuk tercapainya reduksi dalam
pengandungan genom maupun kromosom, maka diperlukan berlangsung pembelahan
meiosis II. Meiosis II Pada meiosis tingkat ini, dibedakan menjadi 4 tahap,
yaitu profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.
Profase II Pada tahap ini, serabut serabut
gelendong terbentuk lagi. Berikut adalah gambarannya
Metafase II Sentromer-sentromer menempatkan diri
di tengah sel.
Anafase II Sentromer dari tiap kromosom membelah,
kromatid-kromatid memisahkan diri dan bergerak ke kutub yang berlawanan dan
merupakan kromosom. Berikut merupakan gambar dari anafase II.
Telofase II Berlangsunglah sitokenesis lagi,
diikuti dengan terbentuknya dinding inti. Jadi pada sebuah Meiosis, sebuah sel
induk diploid akhirnya menghasilkan empat sel anakan masing-masing haploid.
Agar lebih memahami materi, pembahasan selanjutnya adalah gametogenesis.
Hasil akhir dari meiosis biasanya tidak
langsung berupa gamet, melainkan memerlukan sedikit waktu untuk berkembangn
menjadi gamet. Proses ini disebut maturasi. Pembelahan meiosis terjadi pada
organ reproduksi dengan menghasilkan sel-sel kelamin yang haploid (n).
Pembelahan meiosis yang menghasilkan sel-sel kelamin (gamet) disebut
gametogenesis. Gametogenesis yang terjadi pada sel hewan dan manusia dikenal
sebagai spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis merupakan proses
pembentukan sel sperma. Spermatogenesis menghasilkan 4 sel sperma dari 4 sel
anakan pembelahan meiosis. Oogenesis hanya menghasilkan 1 sel telur dari 4
kemungkinan sel anakan. Dalam hal ini, 3 sel anakan lainnya mengalami
degenerasi dan hancur. gametogenesis pada sel tumbuhan dikenal sebagai
mikrosporogenesis (proses pembentukan sel kelamin jantan) dan makrosporogenesis
(proses pembentukan sel kelamin betina). Pembelahan meiosis ini menjadi penting
karena dapat mempertahankan jumlah kromosom suatu individu tetap diploid.
Artinya, ketika terjadi peleburan sel kelamin jantan dan betina yang masing-masingnya
haploid, akan terbentuk individu diploid. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat
disimpulkan bahwa pada pembelahan meiosis terjadi pengurangan atau reduksi
kromosom. Sel yang semula mengandung 2n kromosom (diploid), berubah menjadi n
kromosom (haploid). Oleh karena itu, pembelahn meiosis dikenal juga sebagai
pembelahan reduktif.
BAB
III
METODE
DAN BAHAN
2.1 Alat dan Bahan
- Sedian/praparat awetanpenampang
bujur ujung akar Allium sp atau Aloe sp.
- Microskop.
- Minyak emersi (untuk pembesaran
kuat/ 10 x 100)
2.2 Cara Kerja
2.2.1
Pembelahan Mitosis
1.
Menyiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan.
2.
Dengan kesediaan yang ada, mengamati
praparat awetan Alium sp atau Aloe sp di bawah microskop.
3.
Mencari tahapan-tahapan
yang terjadi pada pembelahan.
4.
Menggambar tahapan-tahapan
tersebut dan memberikan keterangannya.
1.2.1
Pembelahan Meiosis
1.
Menyiapkan alat dan bahan
yang akan di gunakan.
2.
Dengan kesediaan yang ada, mengamati
praparat awetan Alium sp atau Aloe sp di bawah microskop dengan
pembesaran kuat (10 x 100).
3.
Mengamati mulai membrane
basalis sampai ke dalam lumen atau dari epitel germinativum sampai ke medula oblongata.
4.
Mencari
tahapan-tahapan dari pembelahan meiosis
pada masing-masing medium dalam spermatogenesis atau stadium oogenesis.
5.
Menggambar tahapan-tahapan
tersebut dan memberikan keterangannya.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
3.1.1 Tabel Pengamatan Mitosis
Gambar :
Pembesaran :
x
|
Keterangan :
|
3.1.2 Tabel Pengamatan Meiosis
Gambar :
Pembesaran :
x
|
Keterangan :
|
3.2 Pembahasan
Pembelahan
sel pada eukariota
ada dua jenis, yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis menghasilkan sel anak yang dapat membelah
lagi, sedangkan meiosis mengubah suatu sel menjadi suatu gamet yang tidak
dapat membelah lagi hingga fertilisasi.
Mitosis
adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik
yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis
yang membagi sitoplasma dan membran sel.
Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi
organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan
fase mitosis (fase
M) pada siklus
sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik
yang sama dengan sel awal.
Mitosis
terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik mengalami
mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi
sperma pada
jantan atau sel
telur pada betina) membelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot
yang tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.
Karena sitokinesis
umumnya terjadi setelah mitosis, istilah "mitosis" sering digunakan
untuk menyatakan "fase mitosis". Perlu diketahui bahwa banyak sel
yang melakukan mitosis dan sitokinesis secara terpisah, membentuk sel tunggal
dengan beberapa inti. Hal ini dilakukan misalnya oleh fungi dan slime moulds. Pada hewan,
sitokinesis dan mitosis juga dapat terjadi terpisah, misalnya pada tahap
tertentu pada perkembangan embrio lalat buah.
Hasil utama dari
mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan. Genom terdiri
dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang mengandung
informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap
sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus
menggandakan tiap kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan DNA
terjadi pada pertengahan interfase, yaitu fase sebelum fase
mitosis
pada siklus sel.
Setelah penggandaan, tiap kromosom
memiliki kopi identik yang disebut sister
kromatid,
yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister
kromatid
itu sendiri tidak dianggap sebagai kromosom.
Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri
pembelahan secara meiosis adalah:
1.
Terjadi di sel kelamin
2.
Jumlah sel anaknya 4
3.
Jumlah kromosen 1/2 induknya
4.
Pembelahan terjadi 2 kali
Meiosis hanya terjadi pada fase
reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan
dari kromosom
homolog
serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak.
Di samping itu, pada meiosis terjadi
dua kali periode pembelahan sel, yaitu:
1.
Pembelahan I (meiosis I).
2.
Pembelahan II (meiosis II).
Pada proses Meiosis I pada tahap Pofase
I DNA dikemas dalam kromosom.
Pada akhir Profase I terbentuk kromosom
homolog yang berpasangan membentuk tetrad.
Tahap Profase I dibagi menjadi 5
subfase, yaitu:
1.
Leptonema : Benang-benang kromatin memendek dan menebal ,serta mudah
menyerap zat warna dan membentuk kromosom mengalami Kondensasi.
2.
Zigonema : Sentromer membelah menjadi dua dan bergerak kearah kutub
yang berlawanan,sementara itu kromosom homolog saling berpasangan (
Sinapsis).
1.
Pakinema : Terjadi duplikasi kromosom.
2.
Diplonema : Kromosom homolog saling menjauhi, terjadi pelekatan
berbentuk X yang disebut Kiasma dan merupakan tempat terjadinya
'Crossing Over'.
3. Diakenesis : Terbentuk benang-benang
spindel, dua sentriol sampai pada kutub yang berlawanan, membran inti dan
nukleus menghilang.
Metafase I : Pasangan kromosom homolog berderet di
daerah ekuator. Sentromer menuju kutub dan mengeluarkan benang-benang spindel.
Anafase I : Kromosom homolog berpisah dan bergerak
ke kutub yang berlawanan. Benang spindel dan seluruh isi sel memanjang ke arah
kutub.
BAB V
KESIMPULAN
Dari percobaan atau pengamatan yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulakan :
1. Pembelahan
Mitosis Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang mampu
menghasilkan 2 sel anakan yang serupa secara genetis. Dalam pembelahan ini,
berlangsung tahapan-tahapan atu fase-fase, yaitu : profase, metaphase,
anaphase, dan telofase.
2. Pembelahan
meiosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan haploid
(n) yang berasal dari sel induk diploid (2n). Pada kejadian ini, setiap sel
anakan mempunyai separuh kromosom sel induk. Berbeda dengan mitosis, meiosis
ini berlangsung dalam 2 tingkat Meiosis I Pada meiosis tingkat ini, dibedakan
menjadi 4 tahap, yaitu profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I.
DAFTAR PUSTAKA
Kimball, Jhon. W. 1983. Biologi.
Edisi kelima dilid 1. Jakarta : Erlangga.
Sugiri, Nawangsih. 2007. Biologi.
Jakarta : Erlangga.
Tim Penyusun Praktikum. 2012. Penuntun Praktikum Biologi
Umum 1. Lampung : IAIN
Sama2. Tanks ya udah mampir
ReplyDelete