Klasifikasi Agathis
Klasifikasi
Tanaman Agathis Genus Agathis, umumnya disebut damar, atau dalam bahasa Maori disebut kauri, adalah genus dari
21 spesies pohon yang berdaun sepanjang tahun dari famili konifer purba
Araucariaceae. Meskipun dahulunya menyebar luas selama periode Jurasik,
sekarang mereka hanya ditemukan di daerah yang lebih kecil di belahan Bumi
selatan. Pohon-pohon ini bercirikan batang yang sangat besar dan percabangan
sedikit atau tidak pada beberapa bagian ke atas. Pohon muda biasanya berbentuk
kerucut; hanya saat dewasa tajuknya menjadi lebih membulat atau tidak
beraturan.
Klasifikasi Agathis
- Regnum : Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
- Divisi: Coniferophyta
- Kelas: Pinopsida
- Ordo: Pinales
- Famili: Araucariaceae
- Genus: Agathis
- Spesies: Agathis borneensis Warb
Di
Indonesia penyebarannya cukup luas yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku
dan Papua. Tinggi hingga 65 m, diameter banir, cabang besar sering mencuat ke
atas, tidak beraturan. Kulit batang abu-abu muda hingga coklat kemerahan,
mengelupas dalam serpihan besar tipis, berbentuk tidak beraturan, biasanya
bopeng karena resin. Kayu gubal keputih-putihan hingga kecoklatan, kadang bersemu
merah jambu tanpa teras yang jelas. Daun dewasa berhadapan, bundar telur,
panjang 6 – 8 cm, lebar 2 – 3 cm, pangkal daun membaji, ujung runcing, banyak
tulang daun sejajar. Bunga jantan dan betina berada pada tandan berbeda, pada
pohon yang sama (berumah satu). Kerucut betina berbentuk elips hingga bundar
berukuran 6 – 8,5 x 5,5 – 6,5 cm; terdiri dari sayap berukuran 30 – 40 x 20 –
25 mm, berbentuk segitiga kasar, batas bagian ujung membulat, sisinya rata,
panjang 3 – 4 cm, diameter melintang 10 mm. Tangkai dari kelompok atau sebagian
kerucut jantan memanjang hingga 4 mm, bersifat permanen atau menyatu dengan
dasarnya; diameter melintang microsporophyl berukuran hingga 2 mm, bagian ujung
membulat.
Kayunya
bernilai tinggi terutama digunakan untuk pertukangan, pulp dan kayu lapis
termasuk kelas awet IV dan kelas awet III, berat jenis kayu ± 0,49. Selain itu
pohon agathis menghasilkan damar (kopal), kecuali A. phillipinensis. Kopal
tersebut digunakan untuk cat, vernis spiritus, plastik, bahan sizing, pelapis
tekstil, bahan water proofing, tinta cetak, dan sebagainya.
Secara fisiologis getah tersimpan dalam saluran
vertikal dan saluran radial yang melintang pada pohon. Saluran tersebut
dikelilingi oleh jaringan parenkima. Antara saluran getah dan sel¬sel parenkima
terjadi suatu keseimbangan osmotik. Apabila timbul pelukaan pada pohon yang
menyebabkan saluran getah terbuka, maka tekanan dinding berkurang, keseimbangan
osmotik terganggu, sehingga getah mengalir keluar dari saluran mengikuti alur
pelukaan. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa beberapa aspek
ekofisiologis pohon mempengaruhi produksi kopal sehingga strategi untuk
meningkatkan produksi kopal harus dilakukan dengan memperhatikan aspek
ekofisiologis tersebut, yaitu : Melakukan penanaman sesuai dengan persyaratan
tumbuh pada habitat alaminya. Penanaman Agathis sp. pada lokasi tempat tumbuh
yang sesuai dengan persyaratan tumbuhnya akan menghasilkan pertumbuhan pohon
Agathis sp yang optimal dengan pertumbuhan pohon yang optimal akan berdampak
positif terhadap produksi kopal.
No comments: